Oleh Memen Haryadi
Hidup
adalah sebuah anugerah terindah yang Tuhan berikan kepadaku. Tanpa
hidup ini, aku tidak tahu dan tidak akan pernah tahu arti sebuah
perjuangan, arti sebuah pengorbanan dan usaha untuk menjadi lebih baik
dan yang terbaik, membawa manfaat untuk orang lain, mencintai orang yang
aku sayangi dan membahagiakan orang yang menyayangi aku.
Hidup
yang aku jalani bukanlah hidup yang sempurna. Tetapi juga bukan hidup
yang tidak bahagia. Hidup aku sangat bahagia, bahkan mungkin aku adalah
orang paling bahagia di dunia ini. Aku mempunyai pahlawan-pahlawan yang
sangat menyayangi dan mengasihi, sehingga mereka menjadi idolaku dari
semenjak lahir hingga detik ini.
Aku dilahirkan di sebuah desa yang masih asri. jauh dari keramaian dan kebisingan kendaraan. Saat usiaku 1 tahun,
aku dan keluarga pindah ke Kota Lipatkain, Kampar kiri yang aku tempati sampai saat ini.
Orang tua ku selalu memberikan semangat hidup, Beliau
banyak mengajari aku ilmu dunia dan akhirat serta arti sebuah
kehidupan. Aku dibesarkan di lingkungan keluarga yang sederhana. Menurut orangtua ku hidup akan lebih teratur
dan aman dengan aturan. Tidak ada sanksi fisik yang beliau berikan,
hanya nasihat-nasihat yang kadang membuat aku merasa bersalah karena
telah melanggar aturan yang telah dibuat beliau. Sebenarnya peraturan
itu juga demi kebaikanku, hanya saja aku belum menyadarinya saat itu.
Dari
hidup yang biasa aku ingin menjadi luar bisa. Menurutku hidup bukan
hanya mengikuti takdir tetapi hidup adalah suatu perjuangan, suatu
pengorbanan untuk meraih sebuah kesuksesan yang sesungguhnya. Kesuksesan
tidak bisa diraih dengan begitu saja tetapi memerlukan usaha,
pengorbanan dan semangat, serta modal yang cukup. Salah satu modalnya
adalah pendidikan. hidup tanpa pendidikan ibarat orang buta kehilangan
tongkat. Dia tidak bisa hidup dengan baik. Hidup hanya sekali maka harus
aku gunakan hidup ini untuk sesuatu yang berguna baik di dunia maupun
di akhirat, untuk diri sendiri maupun orang lain, serta untuk
membahagiakan orang-orang yang aku sayangi.
Di
dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, asal kita mau berusaha pasti
ada jalan. Inilah yang membuat aku bersemangat untuk berusaha dan
berusaha mewujudkan cita-cita. Cita–citaku sederhana, ingin menjadi orang yang sukses, yang bisa membahagiakan orang tua . Sebuah cita-cita yang telah terukir sejak lama dalam memory-ku,
yaitu sejak aku masih di bangku SD. Tapi, ternyata jalan menggapai
cita- cita ini tidak mudah untuk aku lalui dengan tangan kosong.
Pendidikan yang tinggi adalah bekal hidup aku menjemput cita–cita
tersebut. Dan salah satu syarat dari sebuah pendidikan adalah biaya.
Faktor biaya cukup membuat aku kesulitan dalam pendidikan. Sebab orang tuaku aku
hanya seorang petani biasa. Apalagi, beliau masih membiayai aku dan
ketiga adikku yang sekarang juga sedang menuntut ilmu.
Kenyataan
bahwa aku anak desa yang ingin menggapai cita-cita membuat napas ini terasa
berat. Tapi, dari sinilah aku ingin membuktikan bahwa anak desa tidak
selamanya tertinggal, tidak berpendidikan, dan tidak sukses. Anak desa
juga bisa mempunyai cita-cita yang tinggi dan sukses daam hidupnya.
Walaupun dengan biaya yang pas-pasan, aku tetap ingin bersekolah
setinggi-tingginya hingga cita-citaku tercapai. SD, SLTP, SMA aku tempuh
di desa tetapi untuk kuliah aku ingin di kota, aku ingin suasana yang
baru.
Awalnya
aku tidak begitu yakin bisa hidup jauh dari orang tua yang menjadi pahlawan
hidupku yang pertama. Hal ini berlangsung selama beberapa minggu. Sering
aku merasa sedih dan bersalah telah meninggalkannya di
rumah, apalagi awalnya beliau tidak begitu setuju aku kuliah di
kota. hingga detik ini aku
belum bisa membalas jasa-jasa beliau.
Lalu,
apakah aku kuliah hanya sekedar berangkat lalu pulang dan biasa-biasa
saja? TIDAK…! Aku harus berusaha, kuliah yang sungguh-sungguh agar
perjuangan beliau tidak sia-sia. Dalam hati aku bulatkan tekad dan
keyakian bahwa kuliah di kota ini akan aku niatkan ibadah, dan bekal
mencari ilmu untuk mengubah nasib aku menjadi lebih baik dan membuat
bahagia orang tuakuku kelak. Melihat aku yang begitu bersemangat, akhirnya
beliau merelakan kepergian aku ke kota. Dengan segudang doa dan restu
dari beliau, langkah aku semakin yakin bahwa inilah jalan hidup aku
mewujudkan cita-cita.
Di kota serba kutempuh untuk membantu meringankan beban orang tua, mulai dari pernah bekerja di tempat laundri. walau hanya mendapat penghasilan 500.000 sebulan tapi lumayan bisa membantu meringankan beban orang tua.
Sampai aku kerja di Hotel kelas melati, hanya untuk meringankan beban orang tua, aku sadar siapa aku. aku anak pertama dari empat bersaudara dan juga anak laki-laki. justru aku harus bisa meringankan beban orang tua, karena masih ada adek-adek ku yang harus dibiayai sekolahnya.
Keluarga
adalah teman di kala sepi, penghibur di kala lara, dan tempat berkumpul
saat bahagia. Keluarga adalah hadiah terindah yang Tuhan berikan
untukku. mereka adalah orang- orang yang cerdas, berhati mulia dan
penyayang, yang telah mengajari, membimbingku sampai saat ini.Mereka adalah pahlawan yang
memberi aku dorongan semangat, membekali aku dengan segudang ilmu yang
kelak bermanfaat untuk kehidupan. Aku bahagia ada di tengah-tengah
mereka. Dengan dorongan semangat dan doa dari mereka, semangatku bangkit
dan berapi-api yang siap menyongsong masa depan, dan menggapai
cita-cita.
Aku
sadar bahwa tidak ada hidup yang sempurna di dunia ini, baik di masa
lalu maupun masa yang akan datang. Semua mempunyai sesuatu kekurangan.
Tinggal bagaimana orang tersebut membuat kekurangan itu menjadi suatu
kelebihan yang mampu menutupi kekurangan. Semua orang memiliki jalan
hidup yang berbeda-beda, tidak ada yang sama. Baik itu datar saja atau
bahkan berliku-liku. Tapi, aku yakin bahwa hidup itu bisa diubah untuk
menjadi lebih baik, dan menjadi yang terbaik dengan jalan mempunyai
prinsip hidup yang jelas yang mampu membawa kita perubahan yang kita
tuju dan mewujudkan cita-cita.
Prinsip
hidup adalah sesuatu yang berpengaruh besar terhadap usaha dan semangat
kita dalam menjalani hidup ini. Untuk itu aku sadar, aku harus
mempunyai prinsip hidup yang kuat dan mapu menjadi pegangan hidup aku
dalam menjalani hidup ini. Prinsip hidup aku adalah hidup semangat
bahagia dunia akhirat. Menurutku hidup di dunia ini harus penuh
semangat. Karena tanpa semangat, aku mungkin tidak akan mempunyai
cita-cita yang tinggi dan tidak akan bersekolah sampai detik ini, bahkan
mungkin aku tidak akan ada di dunia ini. Tapi dengan semangat aku yang
tinggi dan tekad yang kuat, aku ingin menunjukan pada dunia, inilah aku
anak desa yang ingin mendapatkan pendidikan yang tinggi sehingga bisa
mewujudkan cita-cita dan hidup yang sukses.
Bagiku
pendidikan adalah penerang dalam menuju kehidupan sesungguhnya,
sekaligus sebagai bekal agar aku bisa hidup dengan lebih baik, dan
membuat orang yang aku sayangi bahagia. Hidup di dunia ini terasa kosong
apabila hidup kita tidak membawa manfaat bagi orang lain. Karena,
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Berbuat
baik kepada orang lain kadang terasa sangat berat, kadang kita tidak
mau melakukannya karena takut kita rugi. Berbuat baiklah kepada orang lain dan jadikan hidupmu
bermanfaat untuk mereka, agar hidup di dunia ini tidak sia-sia. Jika
kamu mampu melakukan itu artinya hidupmu sudah berguna dan kamu akan
hidup bahagia di dunia dan kelak di akhirat. Nasihat beliau ini masih
aku ingat dan ingin terus aku amalkan, meskipun hatiku tidak bisa
sebening embun dan selembut hati malaikat. Semua manusia di dunia ini
pasti menginginkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat,
begitupun aku.
Untuk
bahagia di dunia yang harus aku lakukan adalah berusaha, berdoa dan
pasrah setelah berusaha secara maksimal untuk menjadi lebih baik dan
mewujudkan apa yang yang aku cita-citakan. Salah satu jalan yang aku
pilih dalam berusaha adalah berusaha di jalur pendidikan. Dengan
pendidikan yang bagus dan baik , maka hidup ini akan menjadi lebih baik.
Kebahagiaan akhirat bisa di capai dengan ibadah yang rutin, berbakti
dan mematuhi nasihat orang tua juga menjadi salah satu syaratnya.
Dari
kenyataan hidup yang sederhana ini aku terinspirasi untuk mampu menjadi
yang luar biasa, menjadi lebih baik, dan menjadi yang terbaik. Dengan
demikian, pahlawan-pahlawan di hati dan orang-orang yang aku cintai
dapat ikut merasakan kebahagiaan dan kebanggaan. Andaikan itu semua
terjadi, betapa berartinya hidup aku ini.